Sabtu, 15 Mei 2010

SAYA TIDAK PUNYA MUSUH MANUSIA

Bismillahirrohmanirrohim

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", Qs:36:60

Saudaraku pembela dan pencinta umat manusia tanpa terkecuali, kita harus tahu dan mengenal sejatinya musuh manusia yakni syaitan. Syaitan telah lama hidup di bumi bahkan dia dahulu menjadi hamba yang taat kepada Allah, sehingga dia menduduki syurga, tetapi dengan kesombongannya maka dia dikeluarkan dari padanya. Sebagaimana Allah jelaskan dalam salah satu firmannya artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah1 kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”.
1. Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
Kesombongan syaitan itulah yang menjadikan dia keluar dari syurga, sebab ia enggan sujud kepada Adam ketika Allah memerintahkannya, dia menganggap bahwa dirinya lebih mulia dari pada Adam, sebab dia diciptakan dari Api dan Adam dari tanah liat, maka yang seharusnya bersujud kepada saya itu adalah Adam “kata syaitan”. Hal ini terdapat dalam Qs:55:14-15 artinya: “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api.
Syaitan sudah 40 ribu tahun meladeni, menyantuni dan menyembah Allah, dia (syaitan) berawal dari makhluk yang taat kepada Allah, tetapi dengan kesombongannya, kemudian Allah memasukkannya kedalam neraka, tetapi syaitan minta kepada Allah untuk hidup sampai hari kiamat. Dari cerita singkat ini saya yakin bahwa kaum muslim telah banyak tahu tentang cerita syaitan menjadi makhluk yang sombong , sebab ini telah diuraikan dalam Al-Qur'anul Karim.
Yang perlu kita waspadai saat ini adalah janji dan sumpah syaitan kepada Allah ialah: bahwa dia (syaitan) akan bergerilya, bekerja keras dengan cara apapun untuk menjerumuskan anak cucu Adam kedalam jurang kenistaan (Neraka).
Syaitan mendatangi, membisik dari depan, belakang, kanan, kiri dengan halus , sehingga manusia tidak sadar bahwa semua pola pikir kehidupannya diatur oleh syaitan, dan manusia sendiri tidak menyadari bahwa mereka telah memandang baik perbuatan yang buruk dan sebaliknya hal yang bueruk meereka anggap baik, salah satu contoh untuk bisa memudahkan kita memahami adalah ketika kita melihat dimedia televisi maupun cetak terutama kaum muslimin, dengan ego yang besar dan hawa nafsu yang menyetirnya mereka sehingga mereka lupa bahwa manusia yang ada di bumi adalah saudara kita. Mereka saling bentrok bahkan ada yang terbunuh!, apakah hal ini mencerminkan mereka sebagai seorang islam, padahal islam itu adalah aturan hidup, jika kita sudah mengaku islam sudahkah saat ini kita mau diatur oleh islam, jika belum berarti kita belum islam. Bahkan dalam suhuf Nabi Musa as. Allah heran kepada manusia yang dijelaskan dalam kitab Iklil dari Bangil Jatim.
Allah heran kepada manusia antara lain sebagai berikut:
1. Katanya manusia percaya mati, tetapi kenapa kok masih senang-senang dan canda tawa. Padahal mati itu benar adanya dan akan datang kepada diri kita, tetapi kenapa kita kok senang-senang, apa yang menyebabkan kita lupa mengingat mati?
2. Katanya percaya neraka, mengapa masih senang-senang, padahal yang diancam neraka itu manusia bukan hewan, kenapa dalam pikiran kita sedikit berfikir bagaimana nanti nasib kita jika seandainya kita masuk kedalam neraka. Apa yang menyebabkan kita lupa kepada neraka?.
3. Katanya percaya timbangan amal di akhirat, kenapa saat di dunia sekarang ini kita tidak berlomba-lomba mencari kebaikan, malah berlomba-lomba menumpuk-numpuk harta. Apa yang menyebabkan kita lupa kepada akhirat?.
4. Katanya percaya kepada Qodho'nya Allah!, benar-salah itu dari Allah , tetapi kenapa ketika ada orang salah atau berdosa malah dibenci, dimusuhi dan diolok-olok. Apakah hal ini benar?
Seruan ini semoga menjadi peringatan bagi kita yang selama ini menjadikan manusia sebagai musuh, tetapi semoga dengan apa yang saya tulis ini ada manfaatnya dan harapan kedepan kita bisa intropeksi dan kontrol diri, setiap gerak-gerik kita perlu kita tanyakan jangan sampai kita tidak tahu bahwa hidup kita dijajah dan dikuasai oleh syaitan.
Perlu kita katakan kepada diri sendiri mulai saat ini yatakanlah bahwa SAYA TIDAK PUNYA MUSUH MANUSIA , musuh saya syaitan!.
Allah SWT telah banyak berfirman didalam Al-Qur'an tetapi kebanyakan manusia hanya pandai membacanya saja, tidak memahami kandungannya, sehingga sebelum dan sesudah menbaca tidak ada bekasnya didalam hatinya. Hal ini hendaknya kita akui, bahwa kita hanya pandai membaca tetapi pengamalannya nonsen. Sebab dari kalangan orang intelektual sampai awam tidak ada bedanya, saya katakan demikian apabila mereka memandang manusia sebagai musuh. Tetapi hal ini benar-benar fakta dan surve yang membuktikannya. Tidak dapat dipungkiri lagi.
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala”. Qs:35:6
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",Qs:36:60
kedua ayat diatas telah menjelaskan kepada kita bahwa musuh kita adalah syaitan , berarti selain syaitan semua saudara kita, sebab yang menjerumuskan manusia dalam beribadah kepada Tuhannya adalah syaitan.
Ya Allah jauhkanlah Aku dari siksa kubur
Ya Allah jauhkanlah Aku dari siksa api neraka
Ya Allah jauhkanlah Aku dari fitnah hidup dan mati
Ya Allah jauhkanlah Aku dari fitnah raja dajjal
Ya Allah engkau yang membolak-balikan hatiku, maka bolak-balikkanlah hatiku terhadap kebenaran agama-Mu yakni agama Islam.


Penulis : Muhammad Sanhaji
Sabtu, 7 juni 2008,21:23 WIB
SURABAYA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar