Sabtu, 15 Mei 2010

Kondisi Umat

Kebiasaan manusia yang buruk sering kali dijadikan pedoman dan panutan bagi orang awam, semua membuktikan bahwa manusia saat ini benar-benar jauh dari apa yang diharapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Kebiasaan buruk yang saat ini menimpa umat islam sangat menjadi pemikiran bagi kita yang beriman, tentu hal ini sangat sulit kita lakukan, tetapi tentunya kita harus berupaya sekuat tenaga untuk mengajak mereka kejalan yang lurus, sebab semua ini hanya siasat dan janji syaitan untuk menyesatkan semua anak cucu Adam as. Sekaligus sebagai teman penghuni dan bahan bakar api neraka.
Allah SWT. Mengingatkan kepada kita melalui firmannya dalam Qs:16:63 yang artinya:
“Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih”.
Ayat diatas menegaskan kepada kita, apabila akhlak kita tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadits maka kita termasuk didalam katagori ayat ini. Adapun yang saat ini kita lakukan tidak berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits semua itu dari nafsu. Kenapa saya harus katakan demikian!, bahwa manusia saat ini mengikuti hawa nafsu bahkan mempertuhankannya. Ini menjadi fakta yang nyata dihadapan kita semua , bahkan kita setiap hari melihat dan mengikuti gerak-gerik akhlak mereka. Contoh kongritnya adalah TV. Ini adalah salah satu kebanggan manusia sebagai hiburan dikala sedang santai dirumah, kantor, pertokoan dsb. Jika kita perhatikan dan kita lihat, bahwa semua tayangan/ acara TV bisa kita katakan 100% maksiat. Kenapa? Apa sebabnya dikatakan maksiat?.
Perlu saya jelaskan secara detail kepada para pembaca, mari mencoba kita berfikir secara jernih dan lembut, bahwa semua yang saat ini dilihat dan bahkan mereka yang menghabiskan waktu untuk melihat tanyangan TV, itu sudah terkena ayat diatas, syaitan memandang baik perbuatan buruk.tidak bisa dipungkiri bahwa itu adalah hal yang benar-benar berdampak Negatif terhadap masa depan generasi bangsa ini, jika generasi kita diajari melihat TV dan menghabiskan waktunya untuk melihat tayangan televisi, maka akan jadi apa generasi bangsa ini. Padahal Allah sudah jelaskan dalam salah satu firmannya Qs:3:110 artinya:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Ini adalah kelebihan umat islam, bahwa Allah katakan kepada manusia bahwa kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk manusia menyuruh yang ma'ruf dan mencegah yang munkar. Dari sini bisa kita pahami, bahwa Allah meninggikan derajat kita sebagai manusia yang mulia, tetapi kemuliaan itu dapat diperoleh manusia, jika manusia sendiri dapat melakukan semua apa yang Allah perintahkan dan menjahui apa yang Allah larang.
Tetapi mari berfikir sejenak dan merenung akankah kita nanti menjadi manusia yang mulia dan berderajat tinggi dihadapan Allah?, sebab cita-cita manusia di dunia inginnya masuk surga, tetapi Allah perintah untuk tidak mendustakan ayat-ayat-Nya mereka enggan melaksanakannya, apakah hal ini wajar disandang oleh orang yang mengaku beriman dan berilmu?, tentu kita katakan tidak wajar, tetapi kenapa kita senang dengan kehidupan dunia ini?, padahal Allah jelaskan dalam Qs:3:185 artinya:
”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
Semua manusia yang bernyawa akan merasakan mati, dan ironisnya jika kita akan mati kenapa kita senang dengan kehidupan dunia, padahal dunia dalam ayat diatas dikatakan memperdayakan, berarti semua yang saat ini kita usahakan dan kita megah-megahkan itu hanyalah senda gurau dan memperdayakan. Subbhanallah. Benar-benar manusia telah sesat dari jalan Allah.
Wahai saudaraku!, mari bersama-sama berpegang dan bersatu agar kita tidak dikalahkan oleh musuh ghoib yang bersarang didalam hati yakni syaitan.
Wahai saudaraku!, mari kita bersatu untuk kembali dan mencari ridho Allah.
Wahai saudaraku!, buanglah sifat egomu dan dekatlah kepada Allah untuk meminta petunjuknya.
Wahai saudaraku!, Syaitan sangat cerdik berbagai cara yang mereka lakukan untuk menjerumuskan umat manusia.
Wahai saudaraku!, seruan yang terakhir mari rukun...rukun...rukun...sebab dengan kerukunan itulah syaitan akan takluk kepada manusia.
Ya Allah jadikanlah aku cinta kepada-Mu dan cinta kepada orang yang cinta kepada-Mu, dan amal apa agar aku bisa cinta kepada-Mu, dan jadikanlah cintaku kepada-Mu melebihi cintaku kepada diriku, keluarga dan air yang dingin.
Penulis: Muhammad San Haji
Sabtu, 7 juni 2008. 16:08 WIB
SURABAYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar