Sabtu, 15 Mei 2010

Manusia Me njadikan Hawa Nafsu Sebagai Tuhannya

(Tahukah kamu orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya)

Allah berfirman dalam Qs:2:30 artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
kehawatiran malaikat mengenai terciptanya manusia di bumi raya ini, menjadi fakta. Dimana manusia hanya menumpahkan darah, perampokan, pemerkosaan, penganiayaan dsb. Melihat kini zaman yang mana semuanya sudah terbalik yang salah dikatan benar, yang benar dikatan salah, yang buruk dikartakan baik, yang baik dikatakan buruk dan seterusnya. Begitu pula halnya dirham/rupiah telah dijadikan agama/aturan bagi semua umat. Kalau kita lihat riilnya memang demikian adanya. Yang dijadikan aturan bukan lagi agama melainkan uang (hawa nafsu). Bukti manusia menjadikan agama sebagai dirham (hawa nafsu): hanya karena uang dia rela memutuskan tali persaudaraan, karena begitu cintanya kepada uang sehingga saudaranya meminjam uang tidak boleh, demi uang ia rela membunuh, merampok, menodong, Asbabun Nuzul Qs:62:11 artinya: “Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki. Dalam satu riwayat dikemukakan bahwa ketika Rasulullah Saw. Berkhutbah pada hari jum'at, datanglah khalifah yang membawa dagangan dari Syam. Orang-orang yang sedang mendengarkan khutbah keluar menjemput rombongan khalifah tersebut, sehingga hanya tinggal dua belas orang saja yang duduk mendengarkannya. Diriwayatkan oleh Syaikhani yang bersumber dari Jabir.
Dalam riwayat lain dikemukakan apabila ada gadis-gadis yang menikah, berlangsunglah keramaian dengan seruling dan alat musik lainnya, sehingga orang-orang pergi melihat keramaian itu dan meninggalkan Rasulullah Saw. Berdiri sedang berkhutbah diatas mimbar. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Jabir. (dikutip dari asbabun Nuzul karangan K.H.Q. Shaleh, H.A.A. Dahlan, Drs. M. Dahlan). Terbitan Diponegoro Bandung.
Diriwayatkan dari Amru bin 'Auf ra. Seorang kepercayaan bani amir bin Luai yang ikut perang badar bersama-sama Rasulullah Saw. Menceritakan bahwa Rasulullah mengutus Abu 'Ubaidah bin Jarrah ke Bahrain untuk memungut pajak. Rasulullah telah mengadakan perjanjian damai dengan penduduk Bahrain dan mengangkat Al'ala bin Al Hadhrami sebagai kepala anshar mendengar kedatangan Abu 'Ubaidah tersebut.lalu mereka ramai-ramai mendatangi shalat shubuh bersama-sama Rasulullah Saw. setelah selesai shalat Beliau berpaling kebelakang lau mereka berdatangan ke hadapan Beliau. Rasulullah tersenyum melihat mereka, kemudian beliau bersabda: “aku menduga tentu kamu sekalian telah mendengar bahwa Abu 'Ubaidah telah datang dari Bahrain membawa sesuatu.” jawab mereka benar, ya Rasulullah. “sabda Beliau” bergembiralah dan renungkanlah apa sesungguhnya yang menggembirakan kamu. Demi Allah!!! Aku tidak menghawatirkan kemelaratan menimpa kamu, tetapi yang Aku khawatirkan adalah bila kemewahan dunia menimpamu sebagaimana orang-orang yang sebelum kamu ditimpa kemewahan dunia. Lalu kamu berlomba-lomba dengan kemewahan dan kamu bisa seperti mereka. Terjemah Shahih Muslim no 2492.
ketika ada perintah dari Allah untuk banyak sedekah sebelum mati mereka tidak menghiraukan. Qs:63:10 artinya: Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian-ku) sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?".
Dan ketika ada perintah Allah untuk berlomba-lomba memohon ampun, mereka malah berlomba-lomba munumpuk harta.Qs:3:133 artinya: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. Dan Qs:57:21 artinya: Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Semua ini adalah contoh manusia yang menjadikan agamanya menjadi uang (hawa nafsu), karena cintanya kepada uang sehingga apabila dia mendengarkan orang yang sedang membicarakan persoalan agama maka kesallah hatinya dan sebaliknya bila orang banyak yang berbicara mengenai harta (kekayaan) bergembira rialah hatinya. Hal ini terdapat dalam Qs:39:45 artinya: Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.
Akibat yang demikian, manusia belum bertemu Allah. Dikarenakan manusia masih menggunakan agamanya sebagai dirham/rupiah, bukan agama Allah/aturan, Sebenarnya Allah SWT. Menciptakan manusia di bumi ini melainkan untuk meladeni, menyantuni dan menyembah Allah semata. Dan harta/rupiah meladeni manusia sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi fakta menyatakan sebaliknya, mengesampingkan agama (Allah) dan meladeni harta.
Dari keterangan diatas dapat kita tarik kesimpulannya. Uang adalah raja segala-galanya, dengan uang kita dapat berbuat apa saja yang kita inginkan. Untuk menghilangkan pandangan manusia yang salah kaprah ini, hendaknya perlu adanya intropeksi diri dan banting setir menggalihkan pandangan hidup. Saat ini di dunia kita dijadikan budak oleh uang kemudian dikehidupan akhirat kita dijadikan bahan bakarnya api nereka!!. Na'udzubillah tsumma na'udzubillah mindzalik.
Mari kita rubah pandangan yang salah ini selagi nyawa kita dikandung badan, selagi pintu taubat masih terbuka, jangan sampai nanti kita tahu dosa, salah, sesat di akhirat, semua itu tidak ada arti bagi manusia, kesempatan yang sedikit ini mari kita buat untuk berlomba-lomba mencari kebaikan dan berlomba-lomba memohon ampunan kepada Allah Tuhan semesta alam.

Ada beberapa tips untuk menggalihkan pandangan hidup yang diridhoi Allah SWT.
1. Menyadari segala kesalahan
2. Banyak-banyak berdo'a dimanapun berada , utamanya dimalam hari melaksanakan shalat tahajjud
3. Boleh kita butuh uang (rupiah) tetapi jangan cinta uang
4. hilangkan rasa kepemilikan pribadi. Mari kita sadar!, kita hidup hanya meladeni, menyantuni dan menyembah Allah semata.
5. Jangan terpengaruh orang kafir. Qs:3:196-197.

Penulis : Muhammad Sanhaji
Sabtu, 7 juni 2008, 19:57 WIB
Surabaya










Tidak ada komentar:

Posting Komentar